Setiap makhluk hidup di bumi ini pasti
mengalami berbagai ujian, tantangan, masalah dalam kehidupannya. Namun
seringkali kita terbersit apa sih yang menyebabkan sebagian dari makhluk
hidup itu kuat bahkan sabar menyikapi ujian, tantangan, masalah dalam
kehidupannya?. Walaupun kebanyakan makhluk hidup itu mengalami kelemahan
dalam menyikapinya. Manusia contohnya, banyak sekali berita tentang
manusia yang membuat kita sesama manusia berfikir kenapa hal yang
mestinya tidak terjadi malah dialami saudara-saudara kita diluar sana?.
Seperti seorang ibu yang mampu menhabisi nyawa anaknya walaupun
statusnya ibu tiri bahkan ada juga statusnya ibu kandung atau sebaliknya
anaknya menghabisi nyawa ibunya. Naudzubillahimindzalik yah kawan,
Mengapa hal ini terjadi yah? padahal kita sebagai manusia menganut
ajaran agama yang diyakini yang mengajarkan kita untuk selalu
menyanyangi makhluk hidup yang Allah SWT ciptakan baik itu manusia,
binatang, tumbuhan. Apalagi ajaran tentang baik terhadap orangtua itu
wajib dilakukan seorang anak apalagi terhadap ibunya. Karena kewajiban
berbuat baik terhadap orangtua itu diperintahkan Allah SWT setelah Allah
perintahkan untuk jangan menyembah selain Allah kemudian dilanjutkan
dengan perintah berbuat baiklah terhadap orangtua kita. Sebagaimana di
firmankan dalam QS. Al-Baqarah : 83 ::
“Dan
(ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu):
Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada
ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta
ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan
tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali
sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.”
firman Allah SWT ini sangat memotivasi kita untuk selalu berbuat baik
terhadap kedua orangtua kita. Nah pertanyaannya kenapa yah masih banyak
manusia yang tidak patuh dengan firman ini yah? Allah menghendaki sebuah
jalan cerita yang sangat menarik bagi setiap makhluk hidup apalagi
sebagai hamba Allah sudah sepantasnya kita mendapat ujian sebagaimana
telah Allah sampaikan, “Dan sungguh
akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira
kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 155) ::
Jelas sekali firman Allah SWT tersebut di
atas, mengingatkan manusia bahwa sesungguhnya Allah akan menguji setiap
insan yang hidup di dunia ini. Siapapun manusia itu tanpa terkecuali,
baik pejabat, rakyat, kaya, miskin, pintar, bodoh, ulama, penguasa,
mereka pasti akan diuji oleh Allah SWT. Dan di akhir ayat tersebut di
atas, Allah SWT memberikan kabar gembira buat orang-orang yang sabar
dalam menghadapi setiap ujian. Besar kecilnya ujian seseorang dan berat
ringannya cobaan seseorang disesuaikan dengan kemampuan orang tersebut.
Karena Allah tidak akan membebani seseorang, melainkan sesuai dengan
kemampuan orang tersebut.
“Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya.” (QS. Ath-Thalaq: 7)
Kalau kita pahami, sesungguhnya ujian
yang Allah berikan kepada kita, hakikatnya merupakan salah satu sarana
untuk mentarbiyah manusia agar menjadi manusia yang beriman dan
istiqomah dalam keimannya. Selain itu, ujian yang diberikan menjadikan
kita bersikap lebih dewasa dan lebih arif dalam menjalani hidup. Ujian
juga merupakan sarana untuk menilai kualitas diri kita yang sebenarnya.
Itulah tujuan dari segala macam ujian yang diberikan Allah kepada
manusia dalam hidup ini. Allah SWT yang menghidupkan manusia, dan Dia
pula yang akan mengujinya. Terlebih orang-orang yang beriman kepada
Allah SWT, ujian yang diberikan kepada mereka akan semakin berat. Hal
ini sesuai dengan kadar keimanannya masing-masing. Apakah benar keimanan
yang mereka katakan itu, atau hanya sebatas perkataan dibibir saja tapi
kosong dalam hati dan perbuatan. Allah SWT berfirman:
“Apakah
manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami
telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami
telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Sesungguhnya Allah
mengetahui orang-orang yang benar dan Sesungguhnya Dia mengetahui
orang-orang yang dusta.” (QS. Al-‘Ankabuut: 2-3)
Oleh karena itu, Allah SWT mengajak
orang-orang yang beriman agar bersabar dan meneguhkan kesabarannya,
serta meningkatkan ketakwaan kepada-Nya agar mereka termasuk orang-orang
yang beruntung. Sebagaimana firman-Nya:
“Hai
orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu
dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah
kepada Allah, supaya kamu beruntung.” (QS. Ali Imran: 200)
Nah, sekarang apalagi alasanmu untuk
tidak berlaku sabar dan berbuat baik, Allah selalu menyayangi
hamba-hambanya yang kuat menghadapi ujiannya, karena semua kesabaran
akan Allah SWT balas sesuai dengan yang telah Allah SWT janjika,
insyaallah.
Keep your spirit and stay your strong guys