Sebenarnya apa sih yang membuat kita kuat dalam menyikapi masalah hidup?


381707_575460275805423_1188891410_n
Setiap makhluk hidup di bumi ini pasti mengalami berbagai ujian, tantangan, masalah dalam kehidupannya. Namun seringkali kita terbersit apa sih yang menyebabkan sebagian dari makhluk hidup itu kuat bahkan sabar menyikapi ujian, tantangan, masalah dalam kehidupannya?. Walaupun kebanyakan makhluk hidup itu mengalami kelemahan dalam menyikapinya. Manusia contohnya, banyak sekali berita tentang manusia yang membuat kita sesama manusia berfikir kenapa hal yang mestinya tidak terjadi malah dialami saudara-saudara kita diluar sana?. Seperti seorang ibu yang mampu menhabisi nyawa anaknya walaupun statusnya ibu tiri bahkan ada juga statusnya ibu kandung atau sebaliknya anaknya menghabisi nyawa ibunya. Naudzubillahimindzalik yah kawan, Mengapa hal ini terjadi yah? padahal kita sebagai manusia menganut ajaran agama yang diyakini yang mengajarkan kita untuk selalu menyanyangi makhluk hidup yang Allah SWT ciptakan baik itu manusia, binatang, tumbuhan. Apalagi ajaran tentang baik terhadap orangtua itu wajib dilakukan seorang anak apalagi terhadap ibunya. Karena kewajiban berbuat baik terhadap orangtua itu diperintahkan Allah SWT setelah Allah perintahkan untuk jangan menyembah selain Allah kemudian dilanjutkan dengan perintah berbuat baiklah terhadap orangtua kita. Sebagaimana di firmankan dalam  QS.  Al-Baqarah : 83 ::

“Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.” firman Allah SWT ini sangat memotivasi kita untuk selalu berbuat baik terhadap kedua orangtua kita. Nah pertanyaannya kenapa yah masih banyak manusia yang tidak patuh dengan firman ini yah? Allah menghendaki sebuah jalan cerita yang sangat menarik bagi setiap makhluk hidup apalagi sebagai hamba Allah sudah sepantasnya kita mendapat ujian sebagaimana telah Allah sampaikan, “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 155) ::

Jelas sekali firman Allah SWT tersebut di atas, mengingatkan manusia bahwa sesungguhnya Allah akan menguji setiap insan yang hidup di dunia ini. Siapapun manusia itu tanpa terkecuali, baik pejabat, rakyat, kaya, miskin, pintar, bodoh, ulama, penguasa, mereka pasti akan diuji oleh Allah SWT. Dan di akhir ayat tersebut di atas, Allah SWT memberikan kabar gembira buat orang-orang yang sabar dalam menghadapi setiap ujian. Besar kecilnya ujian seseorang dan berat ringannya cobaan seseorang disesuaikan dengan kemampuan orang tersebut. Karena Allah tidak akan membebani seseorang, melainkan sesuai dengan kemampuan orang tersebut.

“Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya.” (QS. Ath-Thalaq: 7)

Kalau kita pahami, sesungguhnya ujian yang Allah berikan kepada kita, hakikatnya merupakan salah satu sarana untuk mentarbiyah manusia agar menjadi manusia yang beriman dan istiqomah dalam keimannya. Selain itu, ujian yang diberikan menjadikan kita bersikap lebih dewasa dan lebih arif dalam menjalani hidup. Ujian juga merupakan sarana untuk menilai kualitas diri kita yang sebenarnya. Itulah tujuan dari segala macam ujian yang diberikan Allah kepada manusia dalam hidup ini. Allah SWT yang menghidupkan manusia, dan Dia pula yang akan mengujinya. Terlebih orang-orang yang beriman kepada Allah SWT, ujian yang diberikan kepada mereka akan semakin berat. Hal ini sesuai dengan kadar keimanannya masing-masing. Apakah benar keimanan yang mereka katakan itu, atau hanya sebatas perkataan dibibir saja tapi kosong dalam hati dan perbuatan. Allah SWT berfirman:

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan Sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al-‘Ankabuut: 2-3)

Oleh karena itu, Allah SWT mengajak orang-orang yang beriman agar bersabar dan meneguhkan kesabarannya, serta meningkatkan ketakwaan kepada-Nya agar mereka termasuk orang-orang yang beruntung. Sebagaimana firman-Nya:  

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.” (QS. Ali Imran: 200)

Nah, sekarang apalagi alasanmu untuk tidak berlaku sabar dan berbuat baik, Allah selalu menyayangi hamba-hambanya yang kuat menghadapi ujiannya, karena semua kesabaran akan Allah SWT balas sesuai dengan yang telah Allah SWT janjika, insyaallah.
:) Keep your spirit and stay your strong guys :)